Dengan Rahmat Tuhan yang Maha Esa, Kami Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Badan Informasi Nasional (DPP LSM-BIN) Kota Tangerang Provinsi Banten dengan ini menyampaikan apa, siapa dan bagai mana BADAN INFORMASI NASIONAL Dalam menjalankan Tugas-tugas serta Visi dan Misi nya sebagai anak bangsa yang mempunyai hak kemerdekaan dalam berserikan yang di balut Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28 F, dan Pasal 28, Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK
Mengingat Tumbuhnya kesadaran Masyarakat yang sadar akan persatuan dan kesatuan di Negara kesatuan Republik Indonesia dan bermaksud luhur untuk turut membantu Pemerintah, Legislatif, Yudikatif, Polri, TNI, Kejaksaan, KPK dan Lembaga-Lembaga Negara lainnya dalam melaksanakan tugas-tugas Negara, terutama dalam hal memberikan Informasi pemberantasan tindak pidana korupsi dan segala bentuk pelanggaran hukum yang bersifat dapat merugikan pendapatan atau berpotensi menghancurkan sektor ekonomi dan membahayakan masyarakat Bangsa dan Negara, serta menjalankan amanat lembaga yang tertuang di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga AD/ART, serta Peraturan Dewan Pimpinan Pendiri, yang bertujuan sebagai wadah kebersamaan bagi semua anak bangsa yang tidak memandang latar belakang perbedaan suku dan ras.
Tingkat kesadaran masyarakat yang sangat peduli akan sarana Lembaga Badan informasi Nasional yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan di segala sektor dan memberikan pengetahuan yang luas tentang pengembangan pribadi, lingkungan, sosial yang juga merupakan bagian penting bagi ketahanan nasional bahwa hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan Informasi Publik merupakan salah satu ciri penting Negara yang berdemokratis serta menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik dalam mengoptimalkan pengawasan publik.
Salah satu upaya untuk mengembangkan masyarakat yang Sadar akan Peraturan Kami Lembaga Swadaya Masyarakat Badan Informasi Nasional meminta Kepada Seluruh Instansi Pemerintahan, TNI/POLRI, Pengadilan Kejaksaan, Kehakiman, BUMN/BUMD, Perusahaan Swasta, untuk dapat memberikann bantuan kerjasama yang baik dalam segala hal yang bersifat memberikan Informasi Fublik untuk membantu kelancaran Tugas-tugas Informasi Pelaksanaan kegiatan kenegaraan dan memberikan wawasan kepada masyarakat serta meningkatkan Sumber Daya Manusia yang propesional dan intelektual dalam mengwujudkan ketranspransian Publik sebagaimana yang tercantum didalam Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia.
SEJARAH SINGKAT TENTANG INTELIJEN
Apa itu Intelijend,? Dan mengapa kata-kata intelijen terdengar sangat asing dan kerap menakutkan bagi segelintiran masyarakat awam yang belum mengetahui tentang sejarah Intelijend.
Teori Intelijen pertama kali dicetuskan oleh seorang ahli strategis dan perang dari daratan cina yang hidup sekitar tahun 500 SM, yang bernama Sun Tsu, secara singkat ia telah meletakkan dasar-dasar ilmu intelijen dalam falsafah perang cina…, Wee Chow How, dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Bambang Waluyo Hidayat ,berjudul “ Perang dan Menajemen “menulis tentang beberapa teori dasar Ilmu Intelijen yang dicetuskan Sun Tsu, antara lain. “ Siapa memahami diri sendiri dan diri lawan secara mendalam, serta mamahami lingkungan maka, berada dijalan kemenangan pada semua pertempuran, Siapa yang memahami diri sendiri tetapi tidak memehami lawannya, hanya berpeluang sama besarnya untuk menang dengan lawan. Siapa yang tidak memahami dirinya sendiri maupun lawannya berada pada jalan untuk hancur dalam semua pertempuran, Kenali musuh anda, kenali diri anda, dan kenali lingkungan, kemenangan anda tidak terancam, maka ada tiga factor yang harus dianalisa yaitu. Faktor diri, Faktor musuh dan Faktor lingkungan.
Dari teori Sun Tsu dapat disimpulkan, bahwa apabila ingin memenangkan peperangan diperlukan kemampuan untuk mengenal diri sendiri, mengenal lawan dan mengenal lingkungan.
Teori Sun Tsu akhirnya tersebar dan digunakan oleh berbagai pihak dan berbagai organisasi. Teori dasar ini terus berkembang yaitu bagaimana mendapatkan informasi tentang diri sendiri, tentang lawan, tentang lingkungan, kemudian bagaimana menganalisis informasi tersebut sehingga dapat diketahui dengan pasti berbagai resiko yang akan dihadapi, untuk itu diperlukan orang yang mampu mencari informasi atau data, orang dilatih dan diberi kemampuan khusus untuk itu, dahulu disebut mata mata.
Pada perkembangan berikutnya kegiatan mata-mata berubah menjadi Spionase, yang juga kegiatannya mencari informasi dan data, tidak hanya dilakukan dari luar tetapi sudah menyusup ketubuh kelompok dan organisasi lawan, caranya adalah dengan mempengaruhi orang-orang tertentu didalam tubuh lawan yang memiliki akses vital dan memanfaatkan orang itu secara sadar untuk memberikan informasi dengan berbagai cara, Berikutnya sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. tugas Spionase semakin lama jadi semakin sulit dan semakin luas, istilah Spionase berubah menjadi Intelijen.
Intelijen dalam kegiatannya disamping mencari data dan informasi, juga harus mampu memprediksi atau membuat perkiraan mengenai kejadian dan kegiatan yang mungkin akan dihadapi atau terjadi dimasa mendatang. Berkaitan dengan pembahasan asal muasal Intelijen, diakui atau tidak, telah terjadi suatu kenyataan lapangan, bahwa masaalah informasi menjadi factor sangat penting bagi aspek kehidupan di era Global ini, informasi yang telah diolah menjadi intelijen merupakan fondasi penting untuk melaksanakan aktifitas, Biasanya dikalangan masyarakat awam, kata-kata Intelijen digambarkan suatu organisasi yang harus dijauhi karena dianggap mengandung arti yang berbahaya dan jahat, Sebenarnya dalam era yang sekarang ini, wacana masalah intelijen sudah bergeser menjadi pemahaman, bahwa intelijen adalah . merupakan proses yang harus dilakukan oleh suatu organisasi atau individu, apabila menginginkan hasil yang maksimal, tanpa proses intelijen, kita akan dihadapkan pada suatu belantara informasi yang kesemuanya kita anggap penting dan harus digunakan, Dewasa ini teori intelijen sudah bersifat universal, sehingga dimanapun diseluruh dunia, teori dasar intelijen berkisar pada teori, Penyelidikan, Pengamanan, Penggalangan, Penjaringan “ kalaupun ada perbedaan maka itu terletak pada penerapan dan pengembangannya yang disesuaikan dengan kebutuhan si pengguna dan system yang dianut oleh si pengguna.
TEORI TEORI DASAR INTELIJEN.
Teori Intelijen berkisar pada :.
1 .Penyelidikan.
2. Pengamanan.
3. Penggalangan.
4. Penjaringan.
I. PENYELIDIKAN.
Penyelidikan. Ada 2 (dua) cara, cara terbuka dan cara tertutup, Cara terbuka diperdapat dari sumber-sumber terbuka, cara tertutup dari sumber yang bersifat tertutup dan rahasia.
- Penyelidikan yang bersifat terbuka
Penyelidikan yang dilakukan dengan cara terbuka dan mengutamakan sumber Yang terbuka pula terdiri dari cara-cara sebagai berikut.
(a.) Yaitu dengan cara menghimpun meneliti data tentang suatu hal yang dilakukan dengan mempelajari pemberitaan-pemberitaan umum, Surat kabar, Majalah. TV, Radio, dan sumber-sumber terbuka lainnya yang sifatnya terbuka,
(b) Wawancara yaitu melakukan Tanya jawab langsung dengan sasaran narasumber, dalam wawancara pihak yang ditanya pada umumnya, menyadarai bahwa ia berhadapan dengan orang yang sedang mencari keterangan/ informasi, iya bebas dalam memberikan jawaban, tanpa tekanan atau paksaan.
(2.) Penyelidikan yang bersifat tertutup
Penyelidikan yang bersifat tertutup dilakukan tanpa diketahui oleh sasaran, untuk mendapatkan bahan-bahan keterangan yang tidak mungkin di perdapat dengan cara-cara terbuka. Tentunya dengan cara-cara rahasia sebagai berikut :
(a) Pengamatan adalah suatu cara awal untuk mendapatkan bahan keterangan dan gambaran
keadaan lingkungan dengan menggunakan panca indra secara lengkap, disertai dengan
pengetahuan dan/ atau pengarahan tentang focus mengamatan sesuai dengan kebutuhan.
(b) Penggambaran adalah penuangan hasil pengamatan kedalam bentuk laporan dilengkapi dengan foto-foto atau data-data terperinci tentang keadaan lingkungan yang diamati, sehingga dapat untuk dikenali kembali apa yang telah diamati.
(c) Pembuntutan adalah cara mendapatkan bahan keterangan dengan langsung mengikuti/ memperhatikan sasaran, termasuk apa-apa yang sedang dilakukannya tanpa diketahui oleh sasaran.
(d) Pendengaran adalah salah satu cara mendapatkan bahan keterangan, dengan
mendengarkan keterangan secara langsung atau tidak langsung, keterangan langsung
diperdapat dari sasaran itu sendiri, keterangan tidak langsung diperdapat dari suatu benda
elektronik, atau dari orang lain, yang ada hubungannya dengan obyek sasaran.
(e) Penyusupan adalah suatu cara mendapatkan bahan keterangan dengan
menyusupkan jaringan , agen-agen atau informan kedalam tubuh sasaran penyelidikan.
(f) Penyusupan adalah salah satu cara mendapatkan bahan keterangan dengan cara memasuki suatu tempat ruangan atau gedung tempat sasaran penyelidikan, tanpa diketahui oleh sasaran kalau kita sedang melakukan penyelidikan, tanpa menimbulkan kecurigaan maupun bekas.
(g) Penyadapan adalah salah satu cara untuk mendapatkan bahan keterangan, dengan melakukan penyadapan dengan sistim komunikasi, mengunakan alat-alat eletronik, hanpone, alat perekam, handicem, dan lain-lain, dilakukan secara rahasia, tanpa diketahui oleh sasaran.atau pihak-pihak lain.
TEORI- TEORI PENYELIDIKAN
Pelaksanaan penyelidikan menurut proses kegiatannya, dapat berlangsung sesuai roda perputaran Intelijen ( siklus intelijen ) yaitu melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan.
2 Tahap Pengumpulan bahan keterangan.
3. Tahap Pengelolaan bahan keterangan.
4. Tahap Kesimpulan .
5. Tahap Penyajian.
Banyak cara-cara tehknik membangun jaringan bersifat terbuka dan tertutup.
SKT KESBANGPOL : 916.F/BKB.POL-PM/II 2012
Email : badanInformasinasional@activis.com
Tlp / Hp : (021)-55724806 / 0811 175 1201
Nomor NPWP : 31.466.879.9-122.000
Jln. Marsekal Surya Darma Apt Aero Polis Twr A Lt 1. Kota Tangerang Banten
Tlp : 021-55724806 / 061-42770546 / Website : badan813informasi.nasional@gmail.com